Moses Bandwidth

Selasa, 26 Maret 2013

Moses Bandwidth - Sengkakala Uhud
















Ketika sangkala uhud tiup
Ketika parit khondak digali
Langit yang seolah membisu
Bangkit bersama awan hitam

Bening tetes air mata surga
Mengalir lewati buai sanubari
Berpaling selimuti kalbu hitam
Terlintas bayang semu

Seruan sang khalifah bumi
Mengiringi hempas sayap Jibril
Menggema untuk dunia hitam
Tertimbun serpihan puing dosa

Datanglah untuku satu malam
Penuh kenangan yang padam
Bisikan dalam sisi pilu hatiku
Bias makna cinta

Bening tetes air mata surga
Mengalir lewati buai sanubari
Berpaling selimuti kalbu hitam
Terlintas bayang sem

Moses Bandwidth - SCARLET DIVINE















Dalam sepi kusendiri
terus menepi
Kutuliskan sajak cinta
tentang bayangmu

Kutakan bisa memelukmu
walau kau masih disisiku
Kau hanya bayang semu
Yang slalu menghiasi tuk anganku

Kubisikan bait malam
pada mimpimu
Takan pernah kumengerti
arti cinta itu

Kini kau bawa sejuta mimpi
Dan kau berikan untuku
Kau hanya bayang semu
Yang slalu menghiasi tuk anganku

Moses Bandwidth - Sebuah Symponi










Kuberjalan dalam Sepi
cahayamu kuberserah
Lewati purnama lalui malam
Terbaring tanpamu

Hamparan langit
yang menghitam
Kegelapan malam
Bening kaca surgawi
yang memudar
dalam diriku

kurasa semua mimpi
Saat mentari memudar
Terdengar alunan malam
Pecahkan semua kenangan

Izinkan aku melangkah
Dalam sisi kilau bintang
Berikan padaku satu
Rahasia langit yang membisu

Moses Bandwidth - Senja Abadi














Terlintas dibenaku rasa yang pergi
Apakah semua hanyalah mimpi
Biaskan aku seberkas cahaya
Kian tenggelambersama senja

Kegelapan yang membisu
Ku akan bangkit dari kenyataan
Yang telah memudar
Dalam impian yang telah lama
Menghilang

Akan kulalui semua nista dalam jiwa ini
Tersirat satu makna takan kembali

Terbang tinggi menuju senja yang abadi
Hamparan surgawi
Kulukiskan dunia dengan penuh warna
Bagai bintang yang bersinar terang

Akan kulalui semua nista dalam jiwa ini
Tersirat satu makna takan kembali

Hati yang kian membeku terkikis oleh dosa
Terukir dalam jiwa tanpa cinta

Moses Bandwidth - REINKARNASI

















 Satu masa yang telah pergi
Takan pernah kan kembali
Bening kaca, kaca surgawi
Berpijar untuk selamanya

Ketika air mata mengalir
Ketika manusia berdosa
Semuanya akan musnah
Bersama waktu...

Kucoba untuk memejamkan mataku
Didalam rintihan hati...
Hadapi bayangan semu
Berharap akan kembali
Hadapi bayangan semu
Berharap akan kembali

Satu masa yang telah pergi
Takan pernah kan kembali
Bening kaca, kaca surgawi
Berpijar untuk selamanya




Moses Bandwidth - Midas














Lintah liar mengoyak dagingku
Kunikmati perih pilu cumbuan khobaitsi
Lelah gundah untuk temukan dirinya
Apa ini masokisme
Tak mau kuberhenti kurajam diri sendiri
Bagai rindu nosferatu
Pada surya di benderang hari

Singkapkanlah sekejapun
Cadar hitam gerhana purnama
Menepilah dari langit
Perbudak jasadku
Seperti kau perbudak jiwaku

Mengapa tak ada jalan yang mudah selalu menyakitkan
Seolah midas seujung sentuh berubah tragedy
Layak kanabis membuai berwujud ambrosia
Lalu perih menuai kumencandu namamu

Aku majnun yang berlayar
Dalam badai sahara rindu
Menatap cakrawala malam

Apa rangkaian mutiara biduk itu kalung yang bersandar didadamu
Maka tikam nadi leherku dengan delapan mata kejora
Biar nyawaku lepas terbang dikanopi hadramaut
Cumbu bangkaiku siluet merah yang hanya bertabir darah

Moses Bandwidth -Lima Bait Suci


 


Moses Bandwidth - Lembaran Lama















Pernah Kurasa untuk jujur
Namun kumasih berfikir
Begitu berat yang kurasa

Atas semu yang terjadi
Lembaran lama kembali
Kenangan lampupun merekah

Satu bayang silam kini
Hadir kedalam masa kelabu iri

ketika kuterjatuh
Dan ketika kuterhembas
Kau hanya diam dan membisu

Wahai cinta dimanakah
kau sembunyikan rasa itu
Wahai cinta berpalinglah
Atas apa yang kurasa

Namun hari telah berganti
Malampun kian berlalu
seakan nafas nan berhembus


Moses Bandwidth - Laila Majnun












Kau Indahkan malamku antara putaran rindu
Begitu berat kuungkap kejujuran hatiku
Bagaikan syair tanpa syahdu

"..Rajut benang keikhlasan
Rangkul damai ketulusan
Peluk kasih tulus kerinduan
Senyuman hanya sketsa kenangan
Mencintai angan-angan
Menjadi alur khayalan
Bayangan semu hanya lukisan kosong
Praduan.."

Biarkan aku kini merasakan cinta
Terpendam dihati dan tak nyata

Diufuk hudaibiyah tersirat rintihan tangis
Kau tiup siluet nafasku pada senja terbentang
Seuntai anganku terkenang

"..Riuh air membisikan kalbu yang rapuh
Janganlah bercermin dilautan keruh
Meratap diantara nurani yang mengeluh
Rengkuh sujud laila Menyimpan tangismu
Satu nama senantiasa utuh dalam perihmu.."

Menepilah kembali dawai untuk laila
Perasaan cinta dari majnun

Menepilah kembali (Benang kerinduan...)
Dawai untuk laila (Damai ketulusan...)
Perasaan cinta (Ikhlaskanlah...)
Dari majnun..

Biarkan aku kini (Menikmati kepiluan...)
Merasakan cinta (Alur khayalan...)
Terpendam dihati (Hanya lukisan...)
Dan tak nyata...

Moses Bandwidth - FORSIT VIRGINITY














Terdengar satu ungkapan
Hembusan Hulu anka
Buaian nujum golgota
Serpihan cinta

Bisikan merah virginitY
Meruntai disanubari
Dikhoibar kau ungkapkan kesetiaan

Dalam buaian ahli nujum
Dan pilu mastrubasi
Kumasih berharap temukan
bait cinta abadi
Meruntai dalam merah senja
Mengalir kepiluan
Kutemukan sebuah sisi
Dimalam gerhana purnama

Benderang putih cahaya purnama
Menari didalam hati pertama
Hiasi sebuah angan ternama
Sewangi bunga masa harasenama

Kulihat indah wajahmu
Memudar pada duka
Kukecup manis bibirmu
dikerinduan

Himpitan rindu forsity
Menari dan penuh arti
Pelukan erat tubuhmu
Mengiringiku

moses bandwidth - DATANG DAN PERGI










Apa yang seharusnya akan terucap
Justru hilang semuanya
Dalam kelam datang dan pergi
Datang dan pergi,...

Tak peduli bagaimanakah hatiku..
Dalam gelap yang selalu Menyesakan
Biar kusendiri sekedar elus hati
karna kuingini

Menatap senja sambil memalingkan muka
Selamat tinggal semuanya kisah cinta
Bukan untuk datang dan pergi namun kusendiri
Tinggalkan cerita dalam masa yang lalu…

Dari ujung tanduk aries
Kulihat mentari jatuh tenggelam
Kau menjelma dalam kegelapan malam
Menari bersama ribuan bintang

Seribu pilu perang badar
Terbayang sejuta keheningan
Biarpun nyawaku terlepas
Kumasih berharap dirimu ada disisiku


Moses Bandwidth - Arabian Dreams














Wind lick the spear thet planted
To the corpse of the catasthrophe
Falling tears of the cloudy skies
Showering the putrescence surface

Of landscape that and enshroud
By convergent remains
From armour of the end
That defleshed by the deity plague

Duhai pengisi tahta birahi
Tidakah kentara gema pembuka
Kisah masa cekam mengerikan
Cerai beraikan kita berdua

Mata pedang ini bara hasratku
Cabik apapun yang membayangi
Langkahku mencari antara kafilah galaksi
Dan sandingkan dua hati kami

Dimanakah kita saat Ya’juz dan Majuz terbebas
Sempatkah kita bersua sejak Almasih Dajjal lahir
Dan pembantaian dimulai…

Moses Bandwidth - Seperti Bintang














Telah kuungkapkan semua
Perasaanku padamu
Telah kutuliskan semua
Isi hatiku padamu
Seperti bintang yang bersinar terang
Terangi jalanku pada kegelapan
Takan mudah bagiku untuk
Lupakan bayanganmu
Takan mudah bagimu untuk
Tinggalkan diriku
Telah kukatakan semua
Isi hatiku padamu
Kucoba rentangkan hati
yang tak pernah Hilang
Namun kumasih mencari
Arti tentang cinta

Moses Bandwidth - Jauh










Jauh kulihat bintang dilangit
Pabila awan hitam silih berganti
Jauh kulihat bening matamu
Pabila air mata lirih menanti



Kau tak pernah kan mengerti
Apa yang kurasakan
Kau tak pernah kan mengerti
Apa yang kulakukan
Kau tak pernah kan mengerti
Apa yang kukatakan padamu
Walau kini ku tlah tinggalkan semua

Masih tersimpan dalam hatiku
Semua kata cinta tentang bayangmu
Masih kupeluk pada dadaku
Seuntai rasa rindu akan dirimu

Takan bisa kau berpaling
Takan Bisa kuberlalu
Hilangkanlah semua rasa
Jaukanlah semua benci
 


Moses Bandwidth - Ritual Gerhana











Terdengar satu ungkapan
Hembusan Hulu anka
Buaian nujum golgota
Serpihan cinta
Bisikan merah virginitY
Meruntai disanubari
Dikhoibar kau ungkapkan
kesetiaan
Kulihat indah wajahmu
Memudar pada duka
Kukecup manis bibirmu
dikerinduan
Himpitan rindu forsity
Menari dan penuh arti
Pelukan erat tubuhmu
Mengiringiku
Benderang putih cahaya
purnama
Menari didalam hati pertama
Hiasi sebuah angan ternama
Sewangi bunga masa
harasenama
Dalam buaian ahli nujum
Dan pilu masturbasi
Kumasih berharap temukan
bait cinta abadi
Meruntai dalam merah senja
Mengalir kepiluan
Kutemukan sebuah sisi
Dimalam gerhana purnama

Moses bandwidth - Karma














::elizabeth::
Bayanganmu tak pernah hilang
Saat kuusap air mata
Dan takan pernah terlupakan
Sentuhan kata cinta
Masih terasa dalam hati
Luka yang pernah dikau buat
Dan takan pernah terlupakan
Sentuhan kata cinta

::prince::
Telah tertulis namamu
Pada hari penciptaanku
Walau kutahu jalan berliku
Seiring cinta yang membeku

::elizabeth::
Mungkinkah kini dapat kulewati semua
Serpihan dukaku padanya
Mungkinkah kini dapat kulalui semua
Harapan hampa yang kurasakan

::gabriel::
Percayalah takdirmu kan datang
Didalam nafasmu selamanya

::prince::
Berdiri bersama sejuta rasa
Bersujud bersama seribu asa
Walau kusadar ia bersanding
Disaat jiwa ini terbaring
Berlari bersama bayang bayang
Berkata bersama keraguan
Walau kusadar ia bersanding
Disaat jiwa ini terbaring

::elizabeth::
Begitu berat kuungkapkan
Kata yang ingin kuucapkan
Tapi kucoba untuk tegar
Hadapi kenyataan

::prince::
Bintang bertabur penuh pesona
Disisi langit fana
Jauh layaknya fatamorgana
Kutertikam badai cendana

Moses bandwidth - FINAL SACRIFICE















"Allahuakbar..Allahuakbar"

Six day you find away
Just like dead butterfly
Six day you left me bye
And never say goodbye

Sacrifice in my life
Something strange going on
Howling choirs fallen angel
Make me life without you

Whenafol another time she will came to you
Vampiric absolution full emtines
Whenafol another day she will die to you
This Is the final of my sacrifice
Final Sacrifice...

Six day you take me die
And someone tell me why
Six day you give me lie
Silent night to the sky

"Ya ayyuhaladzi naamunusbiru wa sobiru warobbitu
Wattakallahu laalakum tuflihun"

Moses Bandwidth – Rapuh



Kan ku jaga bunga cintaku yang masih merekah itu

Tiba saatnya ku datang padamu
Tuk ungkapkan isi hatiku
Tiba saatnya ku tatap matamu
Tuk ungkapkan kata cintaku

Kan ku jaga bunga cintaku yang masih merekah itu
Semakin jauh, semakin rapuh di antara mimpi kita
Terlalu lama ku pejamkan mata
Tuk menunggu dia terbuka
Terlalu lama kupejamkan rasa
Hasrat untuk bisa bersama

Moses Bandwidth - Menggapai Bukit Pertemuan














Ketika tujuh hari dilalui
Dinding dinding langit tercipta
Dihiasi kaca surgawi yang indah
... Dan bumi terhampar luas

Wahai anak adam…
Bangkitlah dari tidurmu
yang diselimuti dosa
Wujudkan mimpi mimpimu
Pegang erat tanganku

Api kehidupan yang abadi
Memaksa kita untuk bangkit
Tinggalkan janji janji
Kita gapai bukit pertemuan

Padamkan api kehidupan
Nyalakan cahaya kegelapan
Raih kaca kaca surgawi
Diatas puncak bukit pertemuan

Biarkan seribu tangis berlalu
Biarkan Lautan air mata mengalir
Ditangankulah semua itu berjalan
Kita gapai bukit pertemuan

Moses Bandwidth - Ku Ucapkan Selamat Tinggal












Kuberjalan sendiri
Dalam himpitan dunia
Terjerat kepedihan hati
Berpaling dari semua hasrat

Kegelapan malam
Membeku dalam hampa
Warna yang telah memudar
Kuucapakan selamat tinggal

Bunuh dirimu,...
Hempaskan nafas terakhirmu
Bawa serta jiwamu,...
Menuju gerbang keabadian

Tinggalkan duniamu
Biarkan mereka meratap
Karena hidup tanpa arti
Menuju bakaran semu

Semasa yang penuh dosa
Kebencian dalam hatiku
Semua takan pernah berubah
Kuucapkan selamat tinggal...

Moses Bandwidth - Tahta Kebencian














Teriakan psychopat wanita
Berharap mendirikan tahta
Melaju tanpa batasan mata
Tak menyadari diri jelata

Aliran deras darah kebencian
Diiringi puing puing makian
Lautan tenang berubah aliran
Gelombang permusuhan sepadan

Saat kubuka mata ternyata hanya
Angan tak pernah mati dan kata hati
Saat kulangkah maju tak pernah ragu
Rasa yang tlah pergi takan kembali
Barisan garda depan MBer's
Selangkah menunggu genderang
Kami sangat benci peperangan
Tapi kami tak gentar serangan

Moses Bandwidth - Jauh


Jauh kulihat bintang dilangit
Pabila awan hitam silih berganti
Jauh kulihat bening matamu
Pabila air mata lirih menanti



Kau tak pernah kan mengerti
Apa yang kurasakan
Kau tak pernah kan mengerti
Apa yang kulakukan
Kau tak pernah kan mengerti
Apa yang kukatakan padamu
Walau kini ku tlah tinggalkan semua

Masih tersimpan dalam hatiku
Semua kata cinta tentang bayangmu
Masih kupeluk pada dadaku
Seuntai rasa rindu akan dirimu

Takan bisa kau berpaling
Takan Bisa kuberlalu
Hilangkanlah semua rasa
Jaukanlah semua benci

Moses Bandwidth -Enam Masa Penciptaan












Untuk sekian lamanya
Jiwa yang penuh hikmat nan indah
Diiringi sipuan senyum surga
Dengan sepenuh hatinya untukku

Namun datanglah saat dimana tangan ini
Merangkai dosa sejak hari penciptaan
Sampai surga menghempaskan diriku
Dalam keadaan hina lagi terkutuk

 Apakah kejahatan malam membuat jiwa ini
Terhampar seperti puing-puing bintang
Yang jatuh kepermukaan bumi…?

 Apakah karena seluruh dosa telah diwariskan
Kepada seluruh anak cucu Adam…?
 Apakah karena Isrofil yang masih menunggu
Hari yang dijanjikan untuk meniup sangkalanya…?

  Atau apakah karena Jibriel tidak lagi
Diutus menurunkan wahyu setelah kenabian
Telah usai…?Aku hendak naik ke langit
Aku hendak mendirikan takhta
Mengatasi bintang-bintang Tuhan
Aku hendak duduk diatas bukit pertemuan
Aku hendak naik mengatasi awan-awan
Aku hendak menyamai Yang Maha Tinggi